Barack Obama

By •NekatZ_AbieZ•
Barack Hussein Obama II (pengucapan Inggris: [bəˈrɑːk hʊˈseɪn oʊˈbɑːmə]; lahir di Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961; umur 47 tahun) adalah seorang politisi Amerika Serikat dan pemenang Pemilu Presiden 2008. Sebagai Presiden-terpilih AS, ia akan mulai menjabat secara resmi sebagai Presiden AS ke-44 pada 20 Januari 2009. Saat ini ia adalah Senator Junior dari Illinois.

Obama adalah orang Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden. Lulusan Universitas Columbia dan Sekolah Hukum Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review, Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004. Setelah kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan kampanyenya untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama menyampaikan catatan kuncinya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli 2004. Ia terpilih sebagai Senat pada November 2004 dengan 70 persen suara.

Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109, ia membantu membuat undang-undang yang mengatur senjata konvensional dan mempromosikan akuntabilitas publik dalam penggunaan dana federal. Ia juga melakukan perjalanan resmi ke Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Selama Kongres ke-110, ia membantu membuat UU mengenai lobi dan kecurangan pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan bagi personil militer AS yang pulang. Obama mengumumkan kampanye presidennya pada Februari 2007, dan dicalonkan pada Konvensi Nasional Demokrat 2008 dengan senator Delaware, Joe Biden sebagai pasangan kampanye. Dan Pada tanggal 4 November 2008 Barack Obama sukses mengalahkan rivalnya senator John Mccain dari partai republik dan menjadi presiden amerika ke 44 dan orang kulit hitam pertama sebagai presiden Amerika serikat.

Barack Obama lahir di Kapi'olani Medical Center for Women & Children di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr., seorang Kenya berkulit hitam dari Nyang’oma Kogelo, Distrik Siaya, Kenya, dan Ann Dunham, seorang Amerika berkulit putih dari Wichita, Kansas. Orangtuanya bertemu ketika bersekolah di Universitas Hawaii, tempat ayahnya belajar dengan status sebagai murid asing. Keduanya berpisah ketika Obama berusia dua tahun dan akhirnya bercerai.. Ayah Obama kembali ke Kenya dan melihat anaknya untuk terakhir kalinya sebelum meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982.Setelah bercerai, Dunham menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967. Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia 10 tahun. Saat ini Obama masih dapat berbicara bahasa Indonesia yang pas-pasan.

Ia kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA pada 1979. Ibu Obama kembali ke Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian ke Indonesia untuk menyelesaikan kerja lapangan untuk disertasi doktoral. Ia meninggal karena kanker rahim tahun 1995.Sebagai seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang terbesar.Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi Occidental selama dua tahun. Ia kemudian dipindahkan ke Universitas Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus dalam bidang pengetahuan politik dengan kelebihan pada hubungan internasional. Obama lulus dengan B.A. dari Columbia tahun 1983, kemudian bekerja selama setahun di Business International Corporation dan kemudian di New York Public Interest Research Group.

Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat berbasis gereja yang sebenarnya terdiri dari delapan paroki Katolik di Roseland Raya (Roseland, West Pullman, dan Riverdale) di South Side, Chicago, dan bekerja di sana selama tiga tahun mulai Juni 1985 hingga Mei 1988. Selama menjabat sebagai direktur DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas pendapatan per tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi $400.000, dengan keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan kerja, program pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di Altgeld Gardens.Obama juga bekerja sebagai konsultan dan instruktur untuk Gamaliel Foundation, sebuah institut perkumpulan masyarakat. Di pertengahan 1988, ia untuk pertama kalinya mengunjungi Eropa selama tiga minggu dan lima minggu di Kenya, dan ia banyak bertemu saudara Kenya-nya untuk pertama kalinya.Obama masuk Sekolah Hukum Harvard pada 1988. Pada akhir tahun pertamanya, ia dipilih, menurut kelasnya dan kompetisi menulis, sebagai editor Harvard Law Review. Bulan Februari 1990, di tahun keduanya, ia terpilih menjadi presiden Law Review, sebuah posisi sukarela penuh waktu yang berguna sebagai pimpinan editor dan pemantau 80 editor Law Review. Pemilihan Obama sebagai presiden Law Review berkulit hitam pertama diketahui secara luas dan diikuti oleh beberapa profil yang panjang. Pada musim panas, ia kembali ke Chicago untuk bekerja sebagai associate musim panas di law firm Sidley & Austin tahun 1989 dan Hopkins & Sutter tahun 1990. Setelah lulus dengan magna cum laude Juris Doctor (J.D.) dari Harvard tahun 1991, ia kembali ke Chicago.Publisitas dari pemilihannya sebagai presiden Harvard Law Review berkulit hitam pertama membawanya pada kontrak penerbitan dan pembuatan buku mengenai hubungan ras. Dalam usaha untuk merekrutnya ke fakultas mereka, Sekolah Hukum Universitas Chicago menyediakan Obama beasiswa dan kantor untuk membuat bukunya. Ia awalnya berencana menyelesaikan buku tersebut dalam satu tahun, tapi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama setelah buku ini berubah menjadi memoir pribadi. Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya, Michelle, berlibur ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip tersebut akhirnya diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My Father.Obama memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan registrasi pemilih dnegan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil dengan mendaftarkan 150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga Crain's Chicago Business menempatkan Obama dalam daftar "40 under Forty" tahun 1993.


Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago selama dua belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai Penceramah Senior sejak 1996 hingga 2004.Ia juga, tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland, sebuah firma hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam litigasi hak-hak sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat, dan ia adalah seorang associate selama tiga tahun sejak 1993 hingga 1996, kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi hukumnya berakhir tahun 2002.Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992, mengundurkan diri sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif pendiri Public Allies Chicago di awal 1993.Ia menjabat dari 1993 hingga 2002 pada dewan direktur Woods Fund of Chicago, yang pada 1985 telah menjadi yayasan pertama yang mendanai Developing Communities Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada dewan direktur The Joyce Foundation. Obama bekerja pada dewan direktur Chicago Annenberg Challenge pada 1995-2002, sebagai presiden pendiri dan pimpinan dewan direktur sejak 1995-1999. Ia juga bekerja pada dewan direktur Chicago Lawyers' Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, dan Lugenia Burns Hope Center.

Legislator negara bagian 1997-2004

Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari pemilihan dan muncul dalam pemilihan tanpa saingan. Ia kemudian dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan Senator Negara Bagian Alice Palmer sebagai Senator dari Distrik ke-13 Illinois, yang kemudian membentangi South Side Chicago dari Hyde Park-Kenwood ke selatan di South Shore dan barat ke Chicago Lawn. Setelah terpilih, Obama bersahabat dengan Presiden Senat Illinois yang membantu senator baru ini berhasil. Ia mensponsori hukum yang meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah, menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan subsidi bagi perawatan anak.

Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002.[36] Tahun 2000, ia dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS oleh Bobby Rush selama empat tahun dengan perbandingan dua banding satu.

Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat Illinois ketika Demokrat, setelah satu dasawarsa seabgai minoritas, akhirnya memperoleh mayoritas. Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk memonitor pemrofilan rasial dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan dan UU tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada November 2004 setelah pemilihannya menuju Senat AS.

Kampanye Senat AS 2004
Lihat pula: Pemilihan Senat Amerika Serikat di Illinois 2004

Di pertengahan 2002, Obama mulai melakukan kampanye menuju Senat AS; ia memasukkan pakar politik David Axelrod yang gagal dan mengumumkan pencalonannya pada Januari 2003. Keputusan oleh Peter Fitzgerald dari Republik dan pendahulunya Carol Moseley Braun dari Demokrat tidak yang tidak mengikuti persaingan ini membuka pemilihan pendahuluan Demokrat dan Republik yang melibatkan lima belas kandidat.Pencalonan Obama didorong oleh kampanye iklan Axelrod yang menampilkan wajah Walikota Chicago Harold Washington dan dorongan oleh anak darai Paul Simon, bekas Senator AS untuk Illinois. Ia menerima 52% suara pada pendahuluan Maret 2004, menyisakan 29% bagi saingan Demokrat terdekatnya.

Saingan Obama di pemilihan umum, pemenang pendahuluan Jack Ryan dari Partai Republik, mundur dari persaingan ini pada Juni 2004.

Bulan Juli 2004, Obama menulis dan menyampaikan catatannya pada Konvensi Nasional Demokrat 2004 di Boston, Massachusetts. Setelah menjelaskan pengalaman kakeknya sebagai veteran Perang Dunia II dan pembuat program FHA dan G.I. Bill New Deal, Obama berbicara mengenai perubahan prioritas ekonomi dan sosial pemerintah AS. Ia mempertanyakan Perang Irak oleh administrasi Bush dan memberi penghargaan pada tentaranya. Mencontoh dari sejarah AS, ia mengkritik pandangan partisan terhadap elektorat dan meminta Amerika bersatu dalam perbedaan, dengan mengatakan, "Tidak ada yang namanya Amerika liberal dan Amerika konservatif; yang ada hanyalah Amerika Serikat." Meskipun tak disiarkan oleh tiga jaringan berita terbesar (kecuali di Chicago dimana CBS dan NBC membatalkan reality show televisi mereka Big Brother 5 dan Last Comic Standing dan ABC membatalkan sitkom mereka Less Than Perfect), sekitar 9.1 juta penonton yang menyaksikannya melalui PBS, CNN, MSNBC, FOX News dan C-SPAN mendengar pidato Obama, yang merupakan acara puncak konvensi itu dan menerima statusnya sebagai bintang baru Partai Demokrat.

Pesaing Obama pada pemilihan umum, pemenang pendahuluan Republik Jack Ryan, mengundurkan diri pada Juni 2004. Dua bulan kemudian dan kurang dari tiga bulan sebelum Hari Pemilihan, Alan Keyes menerima pencalonan Partai Republik Illinois untuk menggantikan Ryan. Seorang yang lama menetap di Maryland, Keyes menetapkan tempat tinggal permanennya di Illinois karena pencalonan. Pada pemilihan umum November 2004, Obama menerima 70% suara, sementara Keyes 27%, kemenangan terbesar untuk persaingan negara bagian dalam sejarah Illinois.

Senator AS sejak 2005
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Karir Senat Amerika Serikat Barack Obama

Obama disumpah sebagai senator pada 4 Januari 2005. Obama adalah Senator Afrika Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang banyak dipilih. Ia adalah anggota Senat satu-satunya dari Kaukus Hitam Kongresional. CQ Weekly, sebuah terbitan nonpartisan, menyebutnya sebagai "Demokrat setia" berdasarkan analisis seluruh suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai senator "paling liberal" berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007. tahun 2005 ia menempati peringkat ke-16, dan pada 2006 di peringkat ke-10.Tahun 2008, menurut Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.

Undang-undang

Sponsor undang-undang Senat, Tom Coburn (R-Okla.) dan Obama mendiskusikan Coburn–Obama Transparency Act.

Obama memberi suara pada Undang-Undang Kebijakan Energi 2005 dan mensponsori Undang-Undang Imigrasi Teratur dan Amerika Aman. Bulan September 2006, Obama mendukung UU semacam itu, Undang-Undang Keamanan. Obama memperkenalkan dua inisiatif yang menggunakan namanya: Lugar-Obama, yang memperluas konsep pengurangan ancaman kooperatif Nunn-Lugar terhadap senjata konvensional, dan Undang-Undang Transparansi Coburn-Obama, yang mengawali pembuatan USAspending.gov, sebuah mesin pencari web untuk pengeluaran federal. Tanggal 3 Juni 2008, Senator Obama, bersama Senator Thomas R. Carper, Tom Coburn, dan John McCain, memperkenalkan perundang-undangan berikut: Undang-Undang Memperkuat Transparansi dan Akuntabilitas Pengeluaran Federal 2008.

Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk memperingatkan pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan secara penuh oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite. Bulan Desember 2006, Presiden Bush menandatangani pengesahan Undang-Undang Bantuan, Keamanan, dan Promosi Demokrasi untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama. Bulan Januari 2007, Obama dan Senator Feingold memperkenalkan penyediaan jet perusahaan pada Undang-Undang Kepemimpinan Jujur dan Pemerintah Terbuka, yang disahkan bulan September 2007.Obama juga memperkenalkan Undang-Undang Pencegahan Praktik Penipuan dan Intimidasi Pemilih, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah praktik penipuan dalam pemilihan federal dan Undang-Undang De-Eskalasi Perang Irak 2007, tapi tak satupun yang disahkan.

Obama dan Richard Lugar mengunjungi sebuah fasilitas perombakan misil bergerak Rusia.

Kemudian tahun 2007, Obama mensponsori sebuah amandemen Undang-Undang Kewenangan Pertahanan yang menambahkan penjaga untuk hukuman militer terhadap penyalahgunaan kepribadian. Amandemen ini disahkan secara penuh oleh Senat di musim semi 2008. Ia mensponsori Undang-Undang Penetapan Sanksi Iran yang mendukung pencabutan dana pension negara dari industri minyak dan gas Iran, yang tidak disahkan komite, dan mensponsori undang-undang untuk mengurangi resiko terorisme nuklir. Obama juga mensponsori amandemen Senat untuk Program Negara untuk Asuransi Kesehatan Anak yang menyediakan satu tahun perlindungan kerja bagi anggota keluarga yang merawat prajurit dengan luka peperangan.

Komite

Obama melakukan tugas pada Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Lingkungan dan Pekerjaan Umum dan Urusan Veteran sepanjang Desember 2006. Bulan Januari 2007, ia keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum dan melakukan tugas tambahan dengan Kesehatan, Pendidikan, Buruh, dan Pensiun dan Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah. Ia juga menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa. Sebagai anggota Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke luar negeri menuju Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. Ia bertemu dengan Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan menyampaikan pidato di Universitas Nairobi yang mengkritik korupsi dalam pemerintahan Kenya.

Kampanye presiden 2008

Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois. Pemilihan tempat pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato bersejarahnya, "House Divided" tahun 1858.Selama kampanye, Obama mengangkat masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan universal, yang pada satu titik sebagai tiga janji utamanya.

Obama di panggung dengan istri dan dua anaknya sebelum mengumumkan kampanye presiden di Springfield, Illinois.

Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, diantaranya sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai "donasi kecil" menurut hukum kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana kampanye presiden pada enam bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan. Dampak donasi kecil ini sangat besar dari sudut pandang absoolut dan perspektif. Bulan Januari 2008, kampanyenya mencetak rekor penggalangan dana lainnya dengan $36.8 juta, jumlah terbanyak yang dikumpulkan dalam satu bulan oleh seorang calon presiden dalam kampanye pendahuluan Demokrat.

Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008, Obama seri dengan Hillary Clinton untuk jumlah delegasi dalam pemilihan pendahuluan New Hampshire dan memenangkan lebih banyak delegasi daripada Clinton pada pemilihan dan kaukus di Iowa, Nevada dan South Carolina. Pada Selasa Super, ia menang dengan 20 delegasi lebih banyak dari Clinton. Ia kemudian mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua bulan pertama 2008, senilai $90 juta untuk kampanye pendahuluan dibanding Clinton senilai $45 juta. Setelah Selasa Super, Obama memenangkan sebelas pendahuluan dan kaukus Februari yang tersisa. Obama dan Clinton seri dalam persaingan 4 Maret di Vermont, Texas, Ohio, dan Rhode Island; Obama menutup bulan itu dengan menang di Wyoming dan Mississippi.

Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang melibatkan bekas pastor Obama selama dua puluh tahun, Jeremiah Wright, setelah klip siaran ABC News mengenai ceramah politiknya yang sangat rasial. Awalnya, Obama menanggapi dengan menceritakan peran Wright di komunitas Afrika Amerika Chicago, tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri hubungan Wright dengan kampanye ini. Selama kontroversi ini, Obama menyampaikan pidato berjudul "A More Perfect Union" yang mengangkat masalah ras. Obama langsung mengundurkan diri dari Trinity United Church of Christ "untuk menghindari dugaan bahwa ia telah mengatur segala pendapatnya yang dijelaskan di gereja itu."

Obama menyampaikan pidato penerimaan presidennya

Selama April, Mei, dan Juni, Obama memenangkan pemilihan pendahuluan North Carolina, Oregon, dan Montana dan memperoleh jumlah suara delegasi yang besar, sementara Clinton memenangkan pemilhan pendahuluan Pennsylvania, Indiana, West Virginia, Kentucky, Puerto Rico, dan South Dakota. Pada waktu itu, Obama menerima dorongan dari superdelegate lebih banyak dari Clinton. Tanggal 31 Mei, Komite Nasional Demokrat menyetujui memasukkan semua delegasi Michigan dan Florida di konvensi nasional, masing-masing dengan setengah suara, mengecilkan jumlah suara delegasi Obama sementara meningkatkan jumlah suara delegasi yang dibutuhkan untuk menang. Tanggal 3 uni, dengan seluruh negara bagian, Obama memenuhi jumlah suara yang dibutuhkan untuk menjadi calon sesuai perkiraan. Hari itu, ia menyampaikan pidato kemenangannya di St. Paul, Minnesota. Clinton mengakhiri kampanyenya dan mundur pada 7 Juni. Sejak itu, ia berkampanye untuk pemilihan umum melawan Senator John McCain, calon dari Republik.

Tanggal 19 Juni, Obama menjadi kandidat presiden partai besar pertama yang menghapus pendanaan umum dalam pemilihan umum sejak sistem ini dibentuk tahun 1976, berlainan dengan keinginan awalnya untuk menerima sistem ini.

Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari Delaware sebagai wakil presiden. Pada Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado, bekas pesaing Obama Hillary Clinton memberikan pidato yang mendukung pencalonan Obama dan meminta Obama dicalonkan menurut aklamasi sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat. Kemudian, tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung di Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan memberitahukan tujuan kebijakannya.

Setelah McCain dicalonkan sebagai kandidat presiden Republik, polling menunjukkan bahwa ia mengakhiri hubungan dengan Obama. Terdapat tiga debat presiden antara Obama dan McCain bulan September dan Oktober 2008.

Setelah debat, Obama memenangi polling nasional. Tanggal 2 November 2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal karena kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian neneknya tanggal 3 November, satu hari sebelum pemilihan.

Presiden terpilih Amerika Serikat
Lihat pula: Transisi presiden Barack Obama

Presiden terpilih Obama bertemu dengan Presiden George W. Bush di Oval Office, 10 November 2008

Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan menjadi orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Dalam pidato kemenangannya, disampaikan kepada ratusan ribu pendukungnya di Grant Park di Chicago, Obama menyatakan bahwa "perubahan telah tiba di Amerika."[122] Lahir di Hawaii, Obama akan menjadi Presiden AS pertama yang lahir di luar Daratan Amerika Serikat Ia juga akan menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat dan yang kedua sejak Lincoln yang basis politik utama terletak di Illinois.

Presiden terpilih Obama dijadwalkan disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasia-nya yang disetujui adalah "Renegade".

Posisi politik

Sebuah metode yang digunakan pakar politik untuk memperluas ideologi adalah membandingkan peringkat tahunan oleh Americans for Democratic Action (ADA) dengan peringkat menurut American Conservative Union (ACU). Berdasarkan tahun-tahunnya di Kongres, Obama memiliki peringkat konservatif rata-rata seumur hidup sebesar 7.67% dair ACU, dan peringkat liberal rata-rata seumur hidup 90% dari ADA.

Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi Bush. Tanggal 2 Oktober 2002, Presiden George W. Bush dan Kongres menyetujui resolusi bersama yang mencetuskan Perang Irak, Obama menyampaikan kampanye anti-Perang Irak pertamanya di Chicao di Federal Plaza, menentang perang. Tanggal 16 Maret 2003, Presiden Bush memberikan ultimatum 48 jam kepada Saddam Hussein untuk meninggalkan Irak sebelum invasi ke Irak oleh AS, Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak terbesarnya di Chicago di Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan orang bahwa "belum terlambat" untuk menghentikan perang.

Obama berkampanye di Pennsylvania, Oktober 2008

Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan pengeluaran negara sebanyak puluhan milyar dolar, menghentikan investasi terhadap sistem pertahanan misil yang "tak terbukti", tidak "mempersenjatakan", "pembangunan lambat Sistem Pertempuran Masa Depan," dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir. Obama menyerukan pengakhiran pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS, melakukan pelarangan global pada pembuatan bahan misil, dan melakukan negosiasi dengan Rusia untuk membawa ICBM keluar dari status waspada tinggi.

Bulan November 2006, Obama mengumumkan "penarikan tentara AS dari Irak" dan pebukaan dialog diplomatik dengan Syria dan Iran. Dalam pidato Maret 2007 pada AIPAC, sebuah lobi pro-Israel, ia mengatakan bahwa cara utama untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan diplomasi, meskipun ia tidak mencabut aksi militer. Obama telah menandakan bahwa ia akan melakukan "diplomasi presiden langsung" dengan Iran tanpa prasyarat. Mengenai strateginya dalam memberantas terorisme global bulan Agustus 2007, Obama mengatakan "itu adalah kegagalan besar dalam mengambil langkah" terhadap pertemuan pimpinan al-Qaeda 2005 yang dikonfirmasikan intelijen AS yang dilakukan di Wilayah Kesukuan Federal Pakistan. Ia mengatakan bahwa sebagai presiden ia tak akan mengabaikan kesempatan itu, bahkan tanpa dukungan pemerintah Pakistan.

Bulan Desember 2005, di kolom opini Washington Post, dan kampanye Save Darfur pada April 2006, Obama meminta aksi yang lebih keras untuk menentang genosida di Darfur, Sudan. Ia telah mendivestasikan $180.000 milik pribadi dalam bentuk saham di Sudan, dan telah melakukan divestasi dari perusahaan yang beroperasi di Iran. Dalam keluaran Juli-Agustus 2007 Foreign Affairs, Obama mengumumkan pembelajaran kebijakan luar negeri setelah Perang Irak dan pembaruan militer Amerika, kepemimpinan diplomatik dan moral di dunia. Mengatakan "kami tak dapat mundur dari dunia ataupun mencoba memecahnya menjadi beberapa bagian," katanya kepada orang Amerika untuk "memimpin dunia, menurut keyakinan dan percontohan."

Mengenai urusan ekonomi, pada April 2005, ia mempertahankan kebijakan kesejahteraan sosial New Deal oleh Franklin D. Roosevelt dan menetapkan keanggotaan pribadi untuk Keamanan Sosial. Setelah Badai Katrina, Obama berpidato menentang perlakuan pemerintah terhadap masyarakat kelas ekonomi berkembang, meminta kedua partai politik mengambil langkah untuk mengembalikan jaring keselamatan sosial bagi orang miskin. Sebelum mengumumkan kampanye presidennya, Obama mengatkaan ia mendukung perawatan kesehatan universal di Amerika Serikat. Obama berencana memberi penghargaan pada guru karena jasanya dari sistem pembayaran merit tradisional, menjamin persatuan bahwa perubahan dapat dilakukan melalui proses penawaran kolektif.


Bulan September 2007, ia menyalahkan Penarik saham khusus karena menghina kode pajak AS. Rencananya adalah menghapus pajak bagi warga negara senior dengan pendapatan kurang dari $50.000 per tahun, melakukan pemotongan pajak pendapatan bagi warga berpendapatan $250.000 juga pemotongan pajak keuntungan dan dividen kapital, menutup hutang pajak perusahaan, mengangkat pendapatan pajak Keamanan Sosial, melarang suaka pajak lepas pantai, dan menyempurnakan pengisian pengembalian pajak pendapatan dengan mengisi terlebih dahulu upah dan informasi bank yang telah dikumpulkan oleh IRS. Mengumumkan rencana energi kampanye presidennya pada Oktober 2007, Obama merencanakan sistem jual cap and trade untuk melarang emisi karbon dan program investasi sepuluh tahun pada sumber energi baru untuk mengurangi ketergantungan AS terhadap minyak impor. Obama mengatakan bahwa semua kredit polusi harus dijual, tanpa penuaan terhadap kredit untuk perusahaan minyak dan gas, dan pengeluaran pendapatan yang diperoleh dari biaya pembangunan energi dan transisi ekonomi.

Obama telah mendorong Demokrat untuk mencapai para evangelis dan kelompok agama lainnya. Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen. Sam Brownback (R-KS) pada "Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja" yang diorganisir oleh pemimpin gereja Kay dan Rick Warren. Bersama dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV, sebagaimana yang dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya. Ia meminta "orang-orang melakukan hal yang sama" dan tidak malu melakukannya.Dengan 8.000 anggota United Church of Christ pada Juni 2007, Obama meminta "pemimpin Christian Right" untuk "memahami apa yang memisahkan kita."

Keluarga dan kehidupan pribadi

Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja sebagai asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley Austin di Chicago. Sebagai penasehat Obama selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok sosial, tapi menolak permintaan awalnya untuk berkencan. Mereka mulai berkencan pada musim panas itu, bertunangan tahun 1991, dan menikah tanggal 3 Oktober 1992.Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak kedua, Natasha ("Sasha"), tahun 2001.

Menyetujui pembuatan buku, keluarga ini pindah tahun 2005 dari sebuah kondominium di Hyde Park, Chicago ke rumah mereka senilai $1.6 juta di Kenwood, Chicago.Pembelian tanah dan penjualannya ke Obama oleh istri si pembangun dan temannya Tony Rezko menarik perhatian media karena dakwaan dan keyakinan Rezko terhadap hukuman korupsi politik yang tidak berhubungan dengan Obama.

Bulan Desember 2007, majalah Money memperkirakan kekayaan keluarga Obama mencapai $1.3 juta. Pembayaran pajak mereka tahun 2007 memperlihatkan pendapatan rumah tangga sekitar $4.2 juta dari sekitar $1 juta pada 2006 dan $1.6 juta pada 2005 yang kebanyakan berupa hasil penjualan bukunya.

Obama bermain basket dengan militer AS di Djibouti tahun 2006.

Dalam wawancara tahun 2006, Obama menjelaskan keragaman keluarganya. "Michelle akan memberitahukan bahwa ketika kami bersama untuk Natal atau Hari Pengucapan Syukur, rasanya seperti PBB kecil," katanya. "Saya mempunyai saudara yang mirip seperti Bernie Mac, dan saya juga mempunyai saudara yang mirip Margaret Thatcher." Obama memiliki tujuh saudara tiri dari keluarga ayah Kenya, enam orang, dan seorang adik tiri, Maya Soetoro-Ng, anak dari ibunya dan suami keduanya dari Indonesia. Ibu Obama lahir dari orangtua ibunya di Kansas, Madelyn Dunham hingga kematiannya pada 2 November 2008, sebelum pemilihan presiden. Dalam buku Dreams from My Father, Obama mengaitkan sejarah keluarga ibunya dengan pendahulu warga Amerika Asli dan saudara jauh Jefferson Davis, presiden Konfederasi selatan pada Perang Sipil Amerika.

Obama bermain basket, sebuah olahraga yang diikutinya sebagai anggota tim SMA-nya. Sebelum mengumumkan pencalonan presidennya, ia memulai usaha untuk berhenti merokok.

Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa "ia tidak dibesarkan dalam keluarga religius." Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius (yang dijelaskan Obama sebagai "Metodis dan Baptis yang non-praktik") yang terpisah dari agama, "dalam beberapa hal adalah orang yang sangat spiritual yang pernah kukenal." Ia menggambarkan ayahnya sebagai "seorang Muslim", tapi "mengakui ateis" ketika orangtuanya bertemu, dan ayah tirinya sebagai "seseorang yang melihat agama tidak terlalu berguna." Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja dengan gereja hitam sebagai koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia mulai memahami "kekuatan tradisi religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial." Ia dibaptis di Trinity United Church of Christ tahun 1988.

Budaya dan pandangan politik

Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus Afrika-Amerika yang mengawali karir mereka pada 1960-an melalui partisipasi pada gerakan hak-hak sipil. Mengenai pertanyaan tentang apakah ia "cukup hitam," Obama menanggapi pada National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam. Obama mengatakan bahwa "kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit putih maka pasti ada yang salah."

Mengikuti pidato awal John F. Kennedy, Obama menghargai masa mudanya dalam pidato kampanye Oktober 2007: "Saya takkan berada di sini bila, kesempatan tidak diberikan pada generasi yang baru."

Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor menentukan untuk pandangan publiknya. Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara lain, tapi Obama juga membuat hubungan dengan politisi luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum pencalonan presidennya, terutama dengan Perdana Menteri Britania Tony Blair, yang dijumpainya di London pada tahun 2005, dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.
 

Global Warming

By •NekatZ_AbieZ•
Global warming is the increase in the average measured temperature of the Earth's near-surface air and oceans since the mid-20th century, and its projected continuation.

Global surface temperature increased 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) during the 100 years ending in 2005. The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) concludes "most of the observed increase in globally averaged temperatures since the mid-twentieth century is very likely due to the observed increase in anthropogenic greenhouse gas concentrations" via an enhanced greenhouse effect. Natural phenomena such as solar variation combined with volcanoes probably had a small warming effect from pre-industrial times to 1950 and a small cooling effect from 1950 onward. These basic conclusions have been endorsed by at least 30 scientific societies and academies of science, including all of the national academies of science of the major industrialized countries. While individual scientists have voiced disagreement with these findings, the overwhelming majority of scientists working on climate change agree with the IPCC's main conclusions.

Climate model projections summarized by the IPCC indicate that average global surface temperature will likely rise a further 1.1 to 6.4 °C (2.0 to 11.5 °F) during the twenty-first century. This range of values results from the use of differing scenarios of future greenhouse gas emissions as well as models with differing climate sensitivity. Although most studies focus on the period up to 2100, warming and sea level rise are expected to continue for more than a thousand years even if greenhouse gas levels are stabilized. The delay in reaching equilibrium is a result of the large heat capacity of the oceans.

Increasing global temperature is expected to cause sea levels to rise, an increase in the intensity of extreme weather events, and significant changes to the amount and pattern of precipitation, likely including an expanse of the subtropical desert regions. Other expected effects of global warming include changes in agricultural yields, modifications of trade routes, glacier retreat, mass species extinctions and increases in the ranges of disease vectors.

Remaining scientific uncertainties include the amount of warming expected in the future, and how warming and related changes will vary from region to region around the globe. Most national governments have signed and ratified the Kyoto Protocol aimed at reducing greenhouse gas emissions, but there is ongoing political and public debate worldwide regarding what, if any, action should be taken to reduce or reverse future warming or to adapt to its expected consequences.

Greenhouse effect

The detailed causes of the recent warming remain an active field of research, but the scientific consensus is that the increase in atmospheric greenhouse gases due to human activity caused most of the warming observed since the start of the industrial era, and the observed warming cannot be satisfactorily explained by natural causes alone. This attribution is clearest for the most recent 50 years, for which the most detailed data are available.

The greenhouse effect was discovered by Joseph Fourier in 1824 and was first investigated quantitatively by Svante Arrhenius in 1896. It is the process by which absorption and emission of infrared radiation by atmospheric gases warm a planet's lower atmosphere and surface.


Recent increases in atmospheric carbon dioxide (CO2). The monthly CO2 measurements display small seasonal oscillations in an overall yearly uptrend; each year's maximum is reached during the Northern Hemisphere's late spring, and declines during the Northern Hemisphere growing season as plants remove some CO2 from the atmosphere.

Existence of the greenhouse effect as such is not disputed. Naturally occurring greenhouse gases have a mean warming effect of about 33 °C (59 °F), without which Earth would be uninhabitable. On Earth, the major greenhouse gases are water vapor, which causes about 36–70 percent of the greenhouse effect (not including clouds); carbon dioxide (CO2), which causes 9–26 percent; methane (CH4), which causes 4–9 percent; and ozone, which causes 3–7 percent. The issue is how the strength of the greenhouse effect changes when human activity increases the atmospheric concentrations of some greenhouse gases.

Human activity since the industrial revolution has increased the concentration of various greenhouse gases, leading to increased radiative forcing from CO2, methane, tropospheric ozone, CFCs and nitrous oxide. Molecule for molecule, methane is a more effective greenhouse gas than carbon dioxide, but its concentration is much smaller so that its total radiative forcing is only about a fourth of that from carbon dioxide. Some other naturally occurring gases contribute small fractions of the greenhouse effect; one of these, nitrous oxide (N2O), is increasing in concentration owing to human activity such as agriculture. The atmospheric concentrations of CO2 and CH4 have increased by 31% and 149% respectively since the beginning of the industrial revolution in the mid-1700s. These levels are considerably higher than at any time during the last 650,000 years, the period for which reliable data has been extracted from ice cores. From less direct geological evidence it is believed that CO2 values this high were last attained 20 million years ago. Fossil fuel burning has produced approximately three-quarters of the increase in CO2 from human activity over the past 20 years. Most of the rest is due to land-use change, in particular deforestation.

The present atmospheric concentration of CO2 is about 385 parts per million (ppm) by volume. Human activities have caused the atmospheric concentrations of carbon dioxide and methane to be higher today than at any point during the last 650,000 years. Future CO2 levels are expected to rise due to ongoing burning of fossil fuels and land-use change. The rate of rise will depend on uncertain economic, sociological, technological, and natural developments, but may be ultimately limited by the availability of fossil fuels. The IPCC Special Report on Emissions Scenarios gives a wide range of future CO2 scenarios, ranging from 541 to 970 ppm by the year 2100. Fossil fuel reserves are sufficient to reach this level and continue emissions past 2100, if coal, tar sands or methane clathrates are extensively used.

Inasmuch as the greenhouse effect is due to human activity, it is a forcing effect that is separate from forcing due to climate variability.


Stored methane releases

Thawing permafrost

Recent research carried out in 2008 in the Siberian Arctic has shown millions of tons of the greenhouse gas methane being released, apparently through perforations in the Arctic Ocean's seabed permafrost, with concentrations in some regions reaching up to 100 times above normal. Current methane release has previously been estimated at 0.5 megatonnes (Mt) per year. Shakhova et al (2008) estimate that not less than 1,400 gigatonnes (Gt) of Carbon is presently locked up as methane and methane hydrates under the Arctic submarine permafrost, and 5-10% of that area is subject to puncturing by open taliks. They conclude that "release of up to 50 gigatonnes (Gt) of predicted amount of hydrate storage [is] highly possible for abrupt release at any time". That would increase the methane content of the planet's atmosphere by a factor of twelve, equivalent in greenhouse effect to a doubling in the current level of CO2. Land-based permafrost in the Siberian Arctic was also recently observed to be releasing large amounts of methane, estimated at over 4 million tons.


Clathrate gun hypothesis

Methane clathrate, also known as methane hydrate, was once believed to only exist in space, as extremes of cold are required for its formation. Around 6.4 trillion tonnes (6.4 teratonnes/Tt) of methane is trapped in deposits of methane clathrate on the deep ocean floor. The Clathrate gun hypothesis states that warmer deep ocean temperatures can release the methane (CH4) from the deep ocean deposits of methane clathrate. It is theorized that this was responsible for two extinction events in earth's history; the Permian-Triassic extinction event and the Paleocene-Eocene Thermal Maximum. A concentration of 5-15% methane in the atmosphere, which would occur at and around the area of a CH4 release, is explosive; the products of such an explosion would be 2 parts H2O to one of CO2. CH4 dissipates faster than carbon dioxide (CO2), but even after 20 years has a 62 times greater Global warming potential index.


Solar variation


Solar variation over the last thirty years.

Some other hypotheses departing from the consensus view have been suggested to explain most of the temperature increase. One such hypothesis proposes that warming may be the result of variations in solar activity.

A paper by Peter Stott and other researchers suggests that climate models overestimate the relative effect of greenhouse gases compared to solar forcing; they also suggest that the cooling effects of volcanic dust and sulfate aerosols have been underestimated. They nevertheless conclude that even with an enhanced climate sensitivity to solar forcing, most of the warming since the mid-20th century is likely attributable to the increases in greenhouse gases.

Two researchers at Duke University, Bruce West and Nicola Scafetta, have estimated that the Sun may have contributed about 45–50 percent of the increase in the average global surface temperature over the period 1900–2000, and about 25–35 percent between 1980 and 2000.

A different hypothesis is that variations in solar output, possibly amplified by cloud seeding via galactic cosmic rays, may have contributed to recent warming. It suggests magnetic activity of the sun is a crucial factor which deflects cosmic rays that may influence the generation of cloud condensation nuclei and thereby affect the climate.

One predicted effect of an increase in solar activity would be a warming of most of the stratosphere, whereas an increase in greenhouse gases should produce cooling there. The observed trend since at least 1960 has been a cooling of the lower stratosphere. Reduction of stratospheric ozone also has a cooling influence, but substantial ozone depletion did not occur until the late 1970s. Solar variation combined with changes in volcanic activity probably did have a warming effect from pre-industrial times to 1950, but a cooling effect since. In 2006, Peter Foukal and colleagues found no net increase of solar brightness over the last 1,000 years. Solar cycles led to a small increase of 0.07 percent in brightness over the last 30 years. This effect is too small to contribute significantly to global warming. One paper by Mike Lockwood and Claus Fröhlich found no relation between global warming and solar radiation since 1985, whether through variations in solar output or variations in cosmic rays. Henrik Svensmark and Eigil Friis-Christensen, the main proponents of cloud seeding by galactic cosmic rays, disputed this criticism of their hypothesis. A 2007 paper found that in the last 20 years there has been no significant link between changes in cosmic rays coming to Earth and cloudiness and temperature.

 

Kungfu Komang

By •NekatZ_AbieZ•

Cerita

Kungfu Komang adalah manhwa yang mengisahkan tentang kehidupan perguruan kecil yang dipimpin oleh Mulbuldosa, seorang pertapa sakti yang diturunkan dari langit. Murid pertamanya adalah Komang, yang menjadi tokoh utama manhwa ini. Sedangkan murid keduanya adalah Ninjaring, yang kemudian pada akhirnya perguruan ini memiliki murid-murid lainnya. Perguruan ini sangatlah kecil dan tidak mempunyai nama yang jelas, karena kecilnya itu bahkan dapat dikatakan sebagai keluarga. Mereka seringkali mengikuti turnamen bela diri maupun ujian masuk sebagai pegawai kerajaan. Namun usaha mereka agar menjadi sukses selalu diselipi oleh berbagai macam hal yang konyol, yang pada akhirnya seringkali membawa mereka ke kegagalan.

Kungfu Komang mempunyai unsur komedi yang komikal, dimana seringkali unsur-unsur umum yang ada dalam komik seperti balon teks dijadikan bahan humor.


Tokoh


Mulbuldosa

Mulbuldosa, akrab dipanggil Mulbul atau Guru oleh murid-muridnya. Dia adalah seorang pertapa sakti yang diturunkan dari langit. Dia mempunyai sifat mata keranjang dan gas buangannya sangatlah bau, bahkan menjadi salah satu ilmu kungfu andalannya. Kadang-kadang dia terlihat bodoh, namun dibalik itu, dia menyimpan berbagai kekuatan yang hebat. Sejak dari Kungfu Komang volume 20, Mulbul seringkali muncul sebagai dewa pemberi kapak di kolam-kolam.

Komang

Komang adalah murid pertama Mulbul yang sudah belajar darinya sejak lama. Komang merupakan murid Mulbul yang paling banyak menguasai ilmu kungfu darinya. Dia sering menganggap dirinya paling tampan dari yang lain.

Ninjaring

Ninjaring merupakan seorang ninja yang memakai pakaian hitam dan membawa dua bilah pedang di punggungnya. Awalnya dia adalah seorang pengantar pizza di sebuah toko bernama Pizza-Nin. Namun ketika mengantarkan pizza ke rumah Komang, dia gagal mengantarkannya dalam 30 menit yang mengakibatkan dia dipecat. Akhirnya dia tinggal bersama Komang dan Mulbuldosa dan menjadi murid kedua Mulbul. Ninjaring sering terlihat seperti orang yang bodoh dan melakukan tindakan-tindakan yang konyol. Dia selalu memakai tudung ninjanya apapun aktivitasnya, untuk menutupi kepalanya yang botak dan kanji Hantu di belakang kepalanya.

Mekanin

Mekanin adalah robot yang merupakan teman lama Ninjaring. Ketika awal kemunculannya, dia memiliki tanda huruf V di badannya. Entah kenapa, di Kungfu Komang yang selanjutnya, huruf V itu berubah menjadi N. Tangan Mekanin seringkali lepas, alasannya karena lem di tangannya kurang kuat. Selain itu tanda kura-kura di dahinya juga berubah seiring dengan emosinya saat itu. Selain Ninjaring, Mekanin sering dijadikan bulan-bulanan dan sifatnya pun mirip dengan Ninjaring. Dia adalah murid ketiga Mulbul.

Gwedopang

Gwedopang adalah seorang pencuri yang terkenal, yang dikenal dengan ciri khasnya sebelum melakukan aksinya dia selalu memberitahu melalui kertas yang ditempel pisau bahwa dia akan mencuri barang tersebut. Suatu hari Gwedopang ingin mencuri papan catur milik Mulbul. Dia mencoba berbagai cara, namun akhirnya gagal mencuri. Setelah gagal mencuri, dia menawarkan diri untuk bergabung dengan Mulbul. Gwedopang sering dicurigai jika ada barang yang hilang, dikarenakan reputasinya terdahulu. Walaupun begitu, dia selalu mengelak bahwa dia tidak mencuri lagi, walau hal itu sebenarnya masih sering dilakukannya.

Kulpang

Kulpang adalah seekor babi yang dipelihara oleh Mulbul sejak awal. Dia memakai baju dan kacamata hitam, dan menggunakan papan bicara sebagai media komunikasinya dengan orang lain. Sifatnya seringkali menyebalkan dan suka dengan uang. Kulpang sering dijadikan bulan-bulanan oleh anggota keluarga lainnya atau diancam akan dijadikan makanan jika keadaan terdesak.

Kepala Besar

Kepala besar merupakan seorang anak yang memiliki kepala yang sangat besar dan berbentuk seperti buah kenari, tidak diimbangi dengan badannya yang normal. Kepala besar bertemu pertama kali dengan Mulbul di sebuah bioskop dimana Mulbul ingin menonton film horror. Namun kepalanya mengganggu Mulbul dalam menonton film, dan hasilnya dia dimarahi. Maka sejak saat itu Kepala besar menganggap Mulbul dan lainnya sebagai musuh. Sifatnya sombong dan kadang tidak tahu diri.

Kongja

Kongja adalah seorang anak perempuan yang agak gemuk dan pemarah. Kekuatannya melebihi semua orang di perguruan itu, termasuk Mulbul. Awalnya Kongja diutus oleh ayahnya yang merupakan teman Mulbul di langit untuk membawa kembali Mulbul dari dunia manusia. Namun usaha Kongja gagal, dan dia pun ikut menetap bersama Mulbul. Walaupun begitu dia tidak menjadi murid Mulbul. Kongja sering terlihat egois, rakus, dan pelit. Jika ada yang tidak mengikuti keinginannya atau ada yang membuatnya kesal, dia akan marah dan membanting orang tersebut.

Wang Mi In

Wang Mi In, atau biasanya dipanggil Wangmi atau Wangminyo merupakan seorang wanita yang hidup di seberang rumah Mulbul sebagai penemu. Dia sering menemukan barang-barang yang aneh dan kadang tidak berguna. Mirip dengan Komang, dia kadang menganggap dirinya cantik dan kadang tidak mau kalah.

Hantu Rambut

Ketika Komang memenangkan salah satu pertandingan kungfu yang terkemuka, ratusan orang datang ke rumahnya untuk berguru kepada Mulbuldosa. Kongja memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan uang dengan mengadakan tes seleksi. Dan diantara banyaknya peserta yang ikut, yang lulus hanyalah satu orang, yaitu Hantu Rambut. Hantu Rambut, sesuai namanya, dapat mengubah rambutnya menjadi wujud apa pun, dan sesuatu yang dibentuknya itu juga memiliki sifat yang sama dengan benda aslinya. Hantu Rambut merupakan murid Mulbul yang kelima, walaupun begitu sejak volume 25 dia tidak pernah muncul lagi.

Sang Choi

Sang Choi merupakan wujud karikatur dari pengarang manhwa ini sendiri dengan nama yang sama. Dia sangat sering muncul sebagai cameo di Kungfu Komang, entah sebagai juri, tentara, orang lewat, ataupun gembel yang tidur dimana-mana. Karakter Sang Choi ini kelihatannya mewakili dirinya yang sebenarnya di dunia nyata.


 
 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com